396 Mahasiswa Unipa Maumere Diwisudakan, Nae Soi: Penegerian Unipa Tergantung Presiden
2 min read
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat orasi ilmiah dalam acara wisuda Unipa Maumere angkatan XI. (Picture: tribunnews.com)
MAUMERE, NTTBANGKIT.com – Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere, Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mewisudakan 396 mahasiswa S-1 dan 1 mahasiswa D-3 angkatan ke-XI Universitas Nusa Nipa (Unipa) di Aula Nawacita Unipa, Jalan Kesehatan, Kota Maumere, Senin (2/09/2019).
Seremonial wisuda dengan tema besar “Bakti Nyata untuk Nian Tanah” tersebut dipimpin oleh Ir. Angelinus Vincentius, M.si selaku Rektor Unipa.
Hadir juga pada kesempatan itu Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah VIII Denpasar Prof. Nengah Dasi Astawa, Wakil Bupati Sikka Romanus Woga, dan Wakil Gubernur NTT Drs. Yoseph Nae Soi.
Dalam sambutannya, Rektor Unipa Maumere Ir. Angelinus Vincentius, M.si menerangkan, para lulusan Unipa telah dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni oleh para tenaga pengajar yang berkompeten.
“Tentunya kita berharap agar para wisudawan/ dan wisudawati angkatan ke-XI ini mampu bersaing, membuka lapangan pekerjaan baru, dan merintis usaha di pasar dunia kerja saat ini.” tutur Angelinus.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Drs.Yosef A. Nae Soi, dalam orasi ilmiah pada acara wisuda sarjana dan diploma III tersebut kembali memberikan pesan positif penegerian Unipa.
“Tanda-tanda bahwa mereka sudah terima untuk proses kan tanda bagus. Karena ada yang terima, tetapi tidak diproses,” kata Yosef A. Nae Soi.
Tentang waktu pastinya, Yosef Nae Soi tidak bisa memastikan karena masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan.
“Kalau sudah keluar (Sk) baru kita bilang sudah. Pak Nasir (Mohammad Nasir, Menristekdikti, red.) sendiri juga mengatakan akan menaruh perhatian lebih kepada Unipa.” Tutur Nae Soi.
“Saya tidak tahu apakah negeri atau apa. Tetapi yang pasti Unipa akan diperhatikan,” tambah pria kelahiran Ngada 22 September 1952.

Nae Soi juga mengatakan bahwa terkait penegerian Unipa, Dikti sudah melakukan vitasi dan analisis, tetapi semua tergantung Presiden.
“Saya tidak tentukan kapan SK bisa terbit atau tidak. Tunggu saja keputusan Presiden. Dikti sudah vitasi dan analisa dan semuanya sudah diserahkan ke bapak Presiden. Kapan Presiden tanda tangan kita tidak bisa paksa,” ujar Nae Soi. (*)
Penulis: Emild Kadju/NBC