Memahami Makna dan Fungsi Tari Caci NTT

Memahami Makna dan Fungsi Tari Caci NTT yang Unik dan Menarik

Jenis tarian Caci ini merupakan suatu salah satu tari tradisional yang disebut sebagai tari perang dan dimainkan oleh penari laki laki. Tarian ini diartikan sebagai bentuk penentu kedewasaan seseorang. Setiap luka yang dialami akan dianggap sebagai lambang kejantanan dan keperkasaan. Untuk lebih lengkapnya, berikut penjelasan fungsi tari Caci NTT Flores.

Mengenal Fungsi Tari Caci Nusa Tenggara Timur

Mengenal Fungsi Tari Caci Nusa Tenggara Timur

1. Fungsi Ritual

Dalam setiap pertunjukan tarian ini, tidak pernah dipermasalahkan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Tidak ada istilah balas dendam setelah menerima suatu kekalahan.makna tarian ini justru dapat meningkatkan rasa persaudaraan, persatuan dan juga persahabatan. Pertunjukan ini pada dasarnya diartikan sebagai momen kebahagian yang dikemas dalam suatu budaya.

Wisatawan akan bisa menemukan tarian ini dalam sebuah ritual upacara adat ataupun acara acara tertentu. Beberapa acara yang bisa ditemukan tarian ini yaitu berupa upacara syukuran atau yang disebut dengan Panti, upacara perkawinan, dan juga syukuran untuk memulai tanam lahan serta panen. Namun saat ini tarian Caci juga digunakan sebagai bentuk penerimaan tamu kehormatan.

Tidak hanya itu, tarian perang ini juga dibawakan dalam sebuah acara upacara kematian dan sebagai bentuk hiburan saat perayaan hari Kemerdekaan republik Indonesia. Banyak fungsi yang bisa diketahui dari pertunjukan tarian ini, salah satunya yaitu sebagai ritual. Dalam sebuah ritual, tarian ini diartikan sebagai bentuk ungkapan atau simbol komunikasi dengan Tuhan.

Fungsi ritual tari Caci NTT ini dilakukan dan dibaca dalam bentuk doa atau mantra khusus sebagai bentuk sesaji yang harus terpenuhi agar bisa mendapatkan keselamatan bagi seluruh pemain dan penonton yang hadir. Selain itu, dalam fungsi ini juga masyarakat memohon agar bisa menyelesaikan berbagai jenis hal yang akan dilakukan dengan aman dan memperoleh keberkahan.

Hal ini juga dilakukan dengan tujuan untuk meminta izin kepada leluhur yang sudah mendahului agar bisa dibantu dan dimudahkan segala bentuk kesulitan saat sedang melangsungkan sebuah acara seperti pernikahan ataupun panen. Diharapkan dalam proses panen, petani bisa mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar dan keselamatan.

2. Fungsi Estetika

Fungsi berikutnya dari tarian yang satu ini yaitu dengan memperkenalkan keindahan budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur. Keindahan tersebut dapat tercermin melalui cara berpakaian, jenis pakaian yang digunakan dan juga musik yang dijadikan sebagai pengiring tarian. Hal tersebut menjadi nilai estetika yang menunjukkan keberagaman kepulauan ini.

Kelengkapan kostum tari Caci NTT yang bisa ditemukan diantaranya berupa di bagian kepala terdapat panggal kulit kerbau yang ditutup dengan kain tradisional Manggarai dan dihiasi hiasan renda. Bentuknya persegi panjang dan seperti tanduk kerbau di bagian atasnya dihiasi lampu ekor kambing. Kemudian ngorong atau logam diikatkan di pinggang pemain.

Fitur Nggorong meningkatkan keberanian pemain saat terdengar suara saat pemain bergerak. Selanjutnya anda bisa menemukan lipa yang merupakan sarung berwarna hitam dengan sulaman khas Manggarai. Kain dengan kombinasi warna yang minim disebut renda Lipa, sedangkan yang memiliki banyak kombinasi bordir disebut dengan kain Jok.

Sulaman Lipa Songke menggunakan benang yang dimasukkan ke tengah tenunan. Dalam tari Caci, songke lipa hanya dikenakan sampai lutut. Selain itu juga ditemukan Tubi Rapa atau kalung mutiara yang dikenakan dengan Destar di wajahnya. Destar yaitu pakaian tradisional pria yang hampir mirip sapu yang dikenakan di sekitar kepala untuk dijadikan pelindung wajah.

Sehelai selendang akan diikatkan di pinggang yang juga merupakan kain khas Manggarai.
Ndeki adalah aksesori yang terbuat dari sekumpulan bulu ekor kambing yang akan digunakan sebagai bentuk pelindung punggung. Selain itu ndeki juga dijadikan sebagai lambang kejantanan. Itulah komponen tambahan pada kostum pada tarian Caci NTT.

3. Fungsi Sosial

Fungsi berikutnya yang bisa ditemukan dari tarian ini yaitu digunakan sebagai bentuk fungsi sosial. Hal tersebut karena dalam pertunjukan tarian ini ditemukan suatu interaksi sosial. Nilai yang dapat diambil yaitu kombinasi dan interaksi yang baik antar anggota masyarakat pastinya akan menumbuhkan suatu ikatan yang kuat dan bisa hidup berdampingan dengan damai.

Poin kontak interaksi yang terjadi dalam proses pertunjukan tari Caci NTT ini yaitu dapat terlihat dalam prose persiapn mulai dari memasak, menyiapkan segala bentuk kebutuhan penyelenggaraan sampai dengan acara selesai. Proses tersebut membutuhkan kerjasama yang baik untuk bisa menciptakan pagelaran unik dan menarik bagi para pengunjung.

3 fungsi tersebut dapat tergambarkan dalam sebuah pertunjukan tari Caci. Banyak keunikan yang tersimpan dari tarian ini mulai dari kostum, sampai dengan gerakannya. Penari akan membawa pecut dan juga perisai yang dijadikan sebagai pelindung. Masih banyak aturan lainnya yang ditetapkan dalam pertunjukan seni kebudayaan Nusa Tenggara Timur ini.

Artikel lain tentang tari di NTT:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *