Mengenal 4 Alat Musik Petik Dari Flores NTT yang Khas

Mengenal 4 Alat Musik Petik Dari Flores NTT yang Khas

Indonesia punya keanekaragaman budaya yang menarik untuk diulik. Salah satunya adalah tentang alat musik khas daerah yang unik di tiap tiap kebudayaan, seperti di Flores Nusa Tenggara Timur. Berikut adalah 4 alat musik petik dari Flores NTT yang hingga saat ini masih digunakan. Penasaran? Yuk lihat pembahasannya di bawah ini.

4 Alat Musik Petik Dari Flores

1. Sasando

Sasando

 

Alat musik juga bisa dijadikan salah satu identitas budaya khas yang unik dan menarik untuk diulik. Salah satunya adalah alat musik dari Flores Nusa Tenggara Timur yang bisa kamu ketahui. Banyak jenis alat musik dari Flores salah satunya adalah alat musik petik yaitu Sasando yang tentu tidak asing untuk kamu lihat.

Nama Sasando sendiri berasal dari Bahasa Rote yang berarti alat yang bergetar. Alat musik Sasando ini sudah digunakan oleh masyarakat Rote bahkan sejak abada ke 7. Namun banyak juga yang mempercayai bahwa alat musik ini digunakan sejak tahun 18 M dan berasal dari Kabupaten Kupang dan digunakan hingga saat ini.

Alat musik sasando ini mempunyai bentuk seperti tabung panjang yang bahannya terbuat dari bambu. Dari tabung ini kemudian akan direntangkan senar dengan menggunakan sebuah ganjalan. Ganjalan juga akan berfungsi sebagai pengatur nada sehingga Ketika senar dipetik akan menghasilkan nada suara yang indah.

2. Ketadu Mara

Ketadu Mara

Alat musik petik dari Flores NTT yang menggunakan cara petik selanjutnya adalah Ketadu Mara. Alat musik Ketadu Mara ini juga dikenal dengan nama Juk. Alat musik petik tradisional ini terbuat dari bahan kayu yang kemudian diberikan senar. Sehingga bentuknya akan seperti gitar yang bila ingin dimainkan kamu bisa memetik senarnya terlebih dahulu.

Satu hal unik yang hanya ditemukan pada alat musik ini adalah Ketadu Mara akan dilengkapi dengan dua senar di bagian puncaknya. Dua senar ini kemudian akan dibentuk seperti kepala ayam. Sehingga bentuknya ini akan menjadi salah stau ciri khasnya. Alat musik tradisional ini sering dimainkan di sela kegiatan masyarakat Flores.

Sembali bekerja di sawah atau menggembala hewan ternak, masyarakat Flores biasanya akan memainkan alat musik ini sebagai hiburan. Tidak hanya itu, konok memainkan alat musik ini juga dijadikan alat untuk membuat Wanita terpesona. Sehingga laki laki di Flores akan belajar untuk memainkannya.

3. Kediding atau Adiding

Kediding

Alat musik petik lainnya yang berasal dari Flores berikutnya adalah kediding atau disebut juga dengan Adiding. Alat musik tradisional drai Flores ini juga menggunakan bahan bambu. Salah satu ciri kha salat musik ini adalah adanya lubang resonansi yang terletak di sebelah kiri dan kanan sehingga lubang resonansi ini berjumlah dua.

Pada tiap lubang resonansi ini akan diberikan tiga buah senar yang akan dipetik untuk mendapatkan suara yang indah. Alat musik tradisional petik Kediding ini banyak digunakan masyarakat di daerah Kabupaten Alor. Masyarakat disini akan sering menggunakan alat musik petik dari Flores NTT ini saat bekerja di ladang.

Mayarakat yang berprofesi sebagai petani akan memainkan kediding disaat menjaga ladang mereka di malam hari. Bermain alat musik ini akan bisa membantu untuk menghilangkan rasa sepi dan bosan. Para petani akan memainkan alat musik ini bersama sama dan menjaga ladang mereka hingga matahari terbit.

4. Leko Boko

LEKO BOKO

Alat musik khas Flores Nusa Tenggara Timur berikutnya yang dipetik adalah Leko Boko atau sering disebut dengan nama Bijol. Alat musik ini berasil dari suku suku Dawan yang masih sering dimainkan di berbagai acara rakyat hingga saat ini. Saat dimainkan, alat musik leko Boko ini biasanya akan dipasangkan dengan Heo di dalam pertunjukannya.

Satu hal yang unik dan menarik tentang Leko Boko yang harus kamu ketahui adalah terkait bahan baku yang digunakannya. Bahan baku pembuatan alat musik petik ini adalah Labu hutan. Mungkin hal ini cukup unik mengingat banyak alat musik tradisional menggunakan bahan bambu sebagai bahan dasarnya.

Labu hutan yang digunakan ini akan berfungsi sebagai wadah resonansi. Namun bahan yang digunakan alat musik petik dari Flores NTT  tentu tidak hanya Labu Hutan saja namun bahan kerangkanya juga akan menggunakan bahan kayu yang lebih kuat untuk membentangkan senar. Ada juga bahan Usus kuskus yang digunakan sebagai bahan dawai pada leko boko.

Itudia sekilas tentang beberapa alat musik khas Flores Nusa Tenggara Timur yang cara menggunakannya adalah dengan dipetik. Alat musik ini masih digunakan hingga saat ini dan banyak digunakan untuk keperluan upacara adat dan kegiatan adat lainnya. Dengan mengenali kebudayaan asli Indonesia kita juga berperan dalam melestarikannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *