Ngada, Nusa Tenggara Timur – Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Ngada, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) meninjau langsung Bendungan Wirase, sebuah infrastruktur vital yang diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang bagi ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Kunjungan ini berlangsung pada awal April 2025 dan menjadi momentum penting dalam upaya pemerintah daerah mendorong swasembada pangan di NTT, khususnya di Kabupaten Ngada yang memiliki potensi pertanian dan sumber daya air yang menjanjikan.
“Ngada memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu lumbung pangan di NTT. Bendungan Wirase ini adalah aset penting yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pemerintah daerah,” ujar Gubernur dalam pernyataannya di lokasi.
Bendungan sebagai Tulang Punggung Pertanian
Bendungan Wirase dibangun untuk menunjang irigasi lahan pertanian, terutama pada musim kemarau yang kerap membuat petani kesulitan air. Dengan kapasitas tampung yang besar, bendungan ini diyakini mampu menyuplai kebutuhan air untuk pertanian secara berkelanjutan.
Gubernur juga mendorong petani agar mulai mengembangkan komoditas unggulan yang bernilai ekonomi tinggi seperti jagung, padi gogo, hortikultura, dan tanaman lokal lainnya yang cocok dengan iklim Ngada.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
Pemprov NTT berkomitmen memperkuat sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha dalam sektor pangan. Pembangunan dan pemanfaatan bendungan akan diintegrasikan dengan pelatihan petani, bantuan pupuk, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan).
“Kita tidak hanya bangun infrastruktur, tapi juga bangun SDM pertanian yang siap mengelola lahan dengan teknologi dan pengetahuan yang tepat,” tambah Gubernur.
Kunjungan ini menjadi sinyal kuat bahwa Kabupaten Ngada akan menjadi salah satu pusat pertanian strategis di NTT. Dengan dukungan infrastruktur seperti Bendungan Wirase, serta komitmen pemerintah dan masyarakat, cita-cita swasembada pangan bukan hal yang mustahil lagi bagi daerah ini.