Yuk Simak 5 Jenis Baju Adat NTT Pria Beserta Makna Tersirat Didalamnya

Yuk Simak 5 Jenis Baju Adat NTT Pria Beserta Makna Tersirat Didalamnya

Seperti yang diketahui bersama bahwa Nusa Tenggara Timur terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan. Nusa Tenggara Timur memiliki 7 suku yang berbeda. Masing-masing suku tersebut tentunya memiliki budaya yang berbeda-beda termasuk pakaian adatnya. Yuk simak penjelasan terkait berbagai jenis baju adat NTT pria dan maknanya.

Mengenal Jenis Pakaian Adat NTT

berikut ini adalah pakaian adat NTT untuk pria :

Pakaian Adat Suku Dawan

Pakaian Adat Suku Dawan

Suku Dawan dikenal sebagai salah satu suku yang tinggal di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur seperti Kupang, Belu dan Timor. Pakaian adat yang digunakan masyarakat Dawan Nusa Tenggara Timur disebut pakaian Amarasi. Pakaian Amarasi adalah pakaian yang dikenakan oleh wanita yang terdiri dari beberapa unsur seperti sarung tenun digunakan menutup bagian bawah, kebaya, dan selendang yang disampirkan untuk menutupi payudara.

Sisir, jepit rambut berhias tiga sambungan emas, dan sepasang gelang berbentuk kepala ular. Namun, baju amarisi untuk pria ini terdiri dari baju bodo serta dilengkapi sarung tenun yang diikatkan di pinggang. Biasanya para pria juga memakai berbagai jenis aksesoris berupa perhiasan seperti kalung habas, kalung muti salak, gelang timor dan ikat kepala berhiaskan tiara.

Pakaian Adat Suku Sabu

Pakaian Adat Suku Sabu

Suku Sabu adalah suku yang mendiami pulau Hai Rau, lebih tepatnya di kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kostum tradisional Suku Sabu ini juga terbagi menjadi dua jenis yaitu satu untuk pria dan satu wanita. baju adat NTT pria atau tepatnya pada Suku Sabu biasanya terdiri dari pakaian luar berbentuk kemeja berwarna putih dengan lengan panjang.

Sarung yang terbuat dari kain katun biasanya digunakan untuk bagian bawah, perhiasan kalung, atau sepasang havas dan gelang emas. Di sisi lain, pakaian tradisional wanita jauh lebih sederhana daripada pria. Jika seorang wanita hanya mengenakan kebaya dan juga menggunakan kain yang dilipat dengan dua lilitan, kain tersebut umumnya berbentuk sarung berikat yang disebut liontin.

Pakaian Adat Suku Rote

Pakaian Adat Suku Rote

Suku Rote yang pernah merantau dari Pulau Seram di Maluku, kini bermukim di Pulau Rote. Suku ini juga terpencar dalam beberapa pulau yang ada di NTT yaitu diantaranya Ndao, Timor, Nuse, Pamana, Manuk, Heliana, Landu dan masih ada yang pulau lainnya. Pakaian adat khusus suku NTT ini telah muncul sebagai bentuk ikon pakaian adat daerah NTT.

Hal ini dikarenakan pakaian adat suku Rote yang satu ini memiliki model yang unik dengan ciri khas yang berbeda serta sejarah dan nilai filosofi yang tinggi dari pakaian adat ini terletak pada hiasan kepala yang dinamakan ti’i langga. Topi ini memiliki bentuk yang unik karena menyerupai topi yang digunakan oleh orang Meksiko yaitu topi sombrero.

Topi ti’i langga ini terbuat dari daun kelapa kering. Daun juga diartikan sebagai salah satu simbol kepercayaan diri dan kewibawaan bagi laki-laki yang termasuk dalam Suku Rote. Kemeja putih lengan panjang dipadukan dengan sarung tenun ikat berwarna gelap, dan sarung untuk menutup bagian bawah. Selanjutnya, baju adat NTT pria dilengkapi selendang kain pada penutup dada.

Pakaian Adat Suku Helong

Pakaian Adat Suku Helong

Helong bisa dikatakan sebagai suatu penduduk asli dari Pulau Timor. Masyarakat Suku Helong sebagian besar berada di wilayah Kupang lebih tepatnya di Kupang Barat dan Kupang Tengah, namun ada juga di pulau lain seperti Flores dan Semau. Pakaian adat suku Helong Nusa Tenggara Timur terbagi menjadi dua jenis yaitu untuk wanita dan pria.

Ada juga aksesoris kalung berbentuk bulan dan anting-anting yang disebut kerab, dan tidak ketinggalan kalung berbentuk bulan yang dibalut dengan selimut secara tradisional. Tak ketinggalan berbagai aksesoris pelengkapnya, seperti bando atau kalung yang dikenal dengan habbats. Untuk pakaian adat pria yang digunakan menggunakan kemeja dan bagian bawah dengan kain tenun.

Pakaian Adat Suku Sumba

Pakaian Adat Suku Sumba

Orang Sumba adalah suku yang tinggal di pulau Sumba. Pakaian adat masyarakat Sumba di Nusa Tenggara Timur disebut Hingi yang terdiri dari dua bagian yaitu Hinggi kombu dan Hinggi kawuru. Di sisi lain, ikat rambut dililitkan di kepala atau ikat kepala diikat dengan sanggul. Posisi lambang ini bisa ke depan atau ke kiri dan ke kanan sesuai dengan kebutuhan.

Terdapat beberapa aksesoris yang ditambahkan pada pakaian pria Sumba seperti diantaranya Kabiala atau senjata tradisional Sumba yang dimasukkan ke dalam ikat pinggang, dan Kanatar yang dikenakan di pergelangan tangan kiri. Penggunaan perhiasan pada baju adat NTT pria ini juga digunakan sebagai melambangkan kelas sosial dan kekuatan ekonomi.

Setiap suku memiliki ciri tersendiri dalam menerapkan budaya berpakaian adat. Hal ini dapat menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Indonesia atau lebih khususnya Nusa Tenggara Timur. Setiap komponen yang digunakan memiliki simbol tersendiri seperti diantaranya menunjukkan tingkat kasta seseorang atau kelas sosial dan kekuatan ekonomi.

Postingan lainnya tentan Baju Adat NTT :

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *