7 Tahapan Proses Pembuatan Kain Tenun NTT

7 Tahapan Proses Pembuatan Kain Tenun NTT

Indonesia identik dengan kain tenunnya. Banyak daerah di Indonesia yang menggunakan kain tenun asli sebagai identitas budayanya, salah satunya adalah Nusa Tenggara Timur. Kain tenun ini banyak diburu wisatawan dan digunakan diberbagai acar adat. Berikut adalah urutan proses pembuatan kain tenun NTT yang bisa kamu ketahui.

7 Tahapan Proses Pembuatan Kain Tenun

7 Tahapan Proses Pembuatan Kain Tenun

1. Menghani

Tahapan pertama dalam menghasilkan kain tenun adalah dengan proses menghani. Menghani adalah proses awal menenun. Proses ini adalah proses membuat helaian benang yang kemudian akan dibentuk menjadi lungsi. Pertama, akan dibuat pola ukuran seperti lungsi kemudian benang akan diurai menjadai helaian.

Setiap 10 benang lungsi akan diikat sehingga akan memudahkan untuk menghitung benang lungsi yang akan digunakan. Namun juga banyak kain tenun yang menggunakan perhitungan lainnya selain 10 helai. Lepas helai benang perlahan lahan dan jangan sampi kusut atau bisa juga degan cara menggulung benang dan membentuknya seperti tautan rantai.

2. Memasang benang lungsi

Proses selanjutnya akan dilanjutkan dengan memasang benang lungsi pada alat tenun yang akan digunakan. Tahapan awal bisa dilakukan dengan mengatur benang lungsi pada posisi yang tepat dan membagi benang lungsi tersebut menjadi dua. Langkah berikutnya dengan memutar engkel bum benang lungsi hingga tali terurai.

Sebelum itu, dua buah kayu akan dipasangkan dan akan membuat silangan benang lungsi tidak sampai terlepas. Posisi yang benar ini akan menentukan proses memasukkan benang selanjutnya. Benang lungsi kemudian dirapikan sesuai dengan lebar tenunan. Proses pembuatan kain tenun NTT ini kemudian akan dilanjutkan dengan proses pencucukan.

3. Pencucukan

Pencucukan adalah tahapan dalam memasukkan benang lungsi ke mata gun. Pengaturan benang akan diatur sesuai dengan motif tenun. Pertama, benang lungsi akan dimasukkan ke mata gun dan mulai dari bagian tengah kearah kanan atau tengah kekiri secara bertahap. Dalam prosesnya jangan lupa untuk mengikat setiap 10 helai benang.

Pencucukan berikutnya dilakukan untuk memasukkan benang lungsi ke bagian sisir sesuai dengan motif tenun. Benang lungsi akan dimasukkan satu persatu ke dalam sisir dari mulai bagian tengah ke kanan atau bagian tengah ke kiri. Proses ini akan dilakukan lebih teliti hingga seluruh benang lungsi mausk dengan sempurna ke bagian sisirnya.

4. Mengikat benang lungsi pada bum kain

Proses membuat kain tenun selanjutnya adalah dengan mengikat benang lungsi pada bagian bum kain. Proses pengikatan ini akan dilakukan setelah proses pencucukan benang lungsi menggunakan mata gun dan juga sisir seperti pada poin ketiga. Proses pengikatan benang ini akan dilakukan dengan cara memutar BUM kain hingga semua tali terurai.

Proses pembuatan kain tenun NTT akan dilanjutkan dengan mengikat benang lungsi pada bentangan kayu di rangakain BUM. Ikat benamh secara perlahan lahan 10 lembar dan diikuat. Pastikan kembali bahwa ketegangan tiap benang sama agar hasilnya lebih berkualitas. Proses ini akan dilakukan hingga semua benang terikat.

5. Penyetelan

Proses selanjutnya untuk menghasilkan kain tenun yang berkualitas terbaik adalah dengan melakukan penyetelan. Gun yang akan digunakan kemudian diatur sesuai dengan urutannya seperti Gun 1 menggunakan injakan 1, gun 2 dengan injakan 2, dan seterusnya. Setelah ikatan benang lusngis diatur dengan ketegangan yang sama maka akan siap ditenun.

6. Proses menenun

Tahapan membuat kain tenun berikutnya adalah menenun. Proses menenun ini harus dilakukan lebih teliti agar susunan benang yang dihasilkan rata dan tidak bergelombang. Salah satu tipa yang bisa digunakan adalah dengan memastikan bahwa jarak gunung adalah sama sehingga hasil tenun akan punya lebar yang rata di daerah kanan dan kirinya.

Sambungan benang harus selalu dipastikan berjarak maju dari tepi tenunan sekitar 2-3 cm. Cara memadatkan tenunan juga harus sama sehingga akan menghasilkan jenis kerapatan yang sama. Bila mulut benang lungsi mulai sempit, hasil tenunan bisa di gulung. Proses tenun kemudian akan dilanjutkan hingga mencapai ukuran yang diinginkan.

7. Kendorkan tenunan

Proses pembuatan kain tenun NTT dilanjutkan dengan mengendorkan hasil tenunan. Benang lungsi yang digunakan akan dipotong dan kemudian melepaskan hasil tenunan perlahan dengan membuka ikatan benang. Hasil tenunan sudah selesai dan bisa langsung dirapukan dan bagain rumbai akan bisa diikat simpul.

Itu dia beberapa proses menenun kain khas Nusa Tenggara Timur yang bisa kamu ketahui. Proses menenun kain adat memang tidak mudah dan akan membutuhakn proses yang panjang. Namun hal inilah yang akan membuat kain tenun ni sangat berharga dan banyak digunakan di berbagai acara adat hingga pernikahan.

Postingan terkait kain tenun NTT:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *