Mengenal 3 Jenis Nama Kain Tenun NTT berdasarkan Motifnya

Mengenal 3 Jenis Nama Kain Tenun NTT berdasarkan Motifnya

Meski sedikit berbeda satu sama lain, menenun dengan kain tradisional merupakan salah satu kain yang sangat dibanggakan NTT. Selain itu, menenun sendiri juga dikenal sebagai kegiatan pembuatan selembar kain dengan memasukkan benang pakan secara mendatar ke dalam benang yang biasanya diikat dan dicelupkan ke dalam pewarna yang terbuat dari akar dan pohon.

Mengenal  Sejarah Keindahan Kain Tenun Khas NTT

 

Bahkan setiap suku di Nusa Tenggara Timur telah mengembangkan tenun secara turun temurun untuk melestarikan seni tenun. Selain itu, bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, menenun dianggap sebagai harta berharga milik keluarga yang berharga. Harganya terbilang tinggi karena sulitnya proses pembuatan yang harus dilalui untuk menghasilkan produk berkualitas.

Selain itu, pola desain tenun yang dibuat oleh penenun juga berbeda. Tak heran, jika proses menenun akan dibanderol atau menghasilkan harga kain yang fantastik tingginya. Harga kain NTT bahkan bisa dijual sampai dengan ratusan juta rupiah. Sebelumnya kain tenun khas NTT ini diproduksi dengan tujuan untuk bisa digunakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Namun belakangan cara penggunaan kain NTT ini mulai berkembang dan dijadikan sebagai bahan kebutuhan umum seperti untuk pakaian pertunjukan tari, upacara, pernikahan dan pesta. Hingga saat ini, kain tenun juga banyak digunakan sebagai sarung yang digunakan oleh kaum laki-laki, selendang, selimut, dan pakaian adat yang banyak dicintai masyarakat.

Diyakini bahwa masyarakat Nusa Tenggara Timur sudah ada sejak 3500 tahun yang lalu. Kerajaan pertama rakyat NTT terbentuk pada abad ke-3 Masehi. Diperkirakan masyarakat setempat kemudian mengenal seni dan budaya seperti menenun. Karya tersebut sangat berharga sehingga kain yang digunakan masih dibandrol dengan harga jual yang tinggi.

Mengenal Jenis Kain Tenun Khas NTT

1. Kain Tenun Lotis

Kain Tenun Lotis

Nama kain tenun NTT yang pertama ini bernama kain tenun lotis atau sering disebut sebagai kain songket. Proses produksi yang dilalui dalam pembuatan produk yang satu ini terbilang mirip dengan kain Buna. Namun untuk warna, kain songket ini didominasi dengan kombinasi warna gelap seperti navy, hitam, merah hati ataupun coklat yang terlihat sangat gagah.

Jenis pewarna yang digunakan oleh penenun biasanya berbahan alami seperti menggunakan mengkudu, tauk, kunyit atau jenis tanaman dengan warna terang lainnya. Namun di zaman sekarang ini, banyak juga perajin yang beralih ke pewarna kimia karena cenderung memiliki manfaat lebih yaitu dapat mempercepat pemrosesan, ringan dan tahan kilap, tahan abrasi, dan warnanya juga lebih serbaguna.

Selain itu, masyarakat di NTT dapat mengkarakterisasi motif jaringan berdasarkan lokasi pengguna. Hal ini karena motif tenun mewakili ciri khas suku atau pulau yang didiaminya. Tema utama dari kain tenun adalah bentuk kehidupan masyarakat dan hubungan emosional yang sangat erat dengan masyarakat dan menggambarkan sebuah ketenangan dan kedamaian.

Masyarakat NTT begitu bangga dan senang mengenakan pakaian sukunya, sebaliknya mereka merasa malu dan malu ketika mengenakan pakaian suku lain. Setiap kerajaan, kelompok suku, wilayah dan pulau juga menciptakan berbagai pola atau motif hias yang unik pada tekstil. Hal itu kemudian diwariskan dengan mendidik anak cucu untuk menjamin kelangsungan seni menenun.

Salah satu contoh yang bisa ditemukan misalnya tekstil dari Sumba Timur yang bermotif tengkorak. Ketika berada di Maumere, motifnya menunjukkan hujan, pepohonan, dan dahan. Bisa jadi tema-tema tersebut terinspirasi dari orang-orang jaman dahulu yang meninggalkan rumahnya dan memandang alam, sehingga lahirlah tema-tema alam ini.

2. Tenun Ikat

Tenun Ikat

Jenis nama kain tenun NTT satu ini dibuat dengan menggunakan suatu proses pembentukan yang cukup rumit dengan dasar pengikatan benang. Ketika berada di kawasan Nusa Tenggara Timur ini, anda akan dapat menemukan bahwa pembuatan dari kain tenun ikat ini dibuat dengan menggunakan benang lungsi yang dibentuk sampai menghasilkan motif unik.

Dalam proses pembuatannya, anda akan dapat menemukan bahwa benang ini digabungkan secara memanjang dan melintang. Proses pembuatannya sendiri akan memakan waktu yang cukup lama sehingga diperlukan kesabaran dalam mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan. Itulah mengapa jenis kain tenun ini dibandrol dengan harga yang cukup mahal.

3. Tenun Buna

Tenun Buna

Jenis nama kain tenun NTT berikutnya yaitu Buna. Sedangkan pada proses menenun Buna, desain atau pola ditenun menjadi kain dengan menggunakan benang yang sudah diwarnai sebelumnya. Hasilnya, teknik ini menghasilkan motif dengan warna berbeda yang menggugah selera. Anda bisa menjadikan produk yang satu ini sebagai oleh oleh untuk keluarga.

3 jenis kain tenun yang disebutkan diatas bisa didapatkan dengan mudah di kawasan Nusa Tenggara Barat. Anda bisa menjadikannya sebagai alternatif pilihan oleh-oleh. Tidak hanya membeli, anda bahkan bisa mengetahui bagaimana proses pembuatan dari kain tenun ini. Berbagai jenis pilihan motif yang indah bisa dipilih sesuai dengan selera dan keinginan anda.

Baca artikel terkait:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *