Daftar Nama Sungai di NTT

Daftar Nama Sungai di NTT yang Didominasi Jenis Sungai Ephemeral

Banyak sungai di daerah Nusa Tenggara Timur termasuk ke dalam jenis sungai ephemeral. Itu karena air sungainya akan kering pada musim kemarau, namun pada musim hujan pun debitnya belum tentu banyak. Sebab sungai ephemeral memiliki debit air yang berasal dari air hujan. Adapun beberapa nama sungai di NTT yaitu sebagai berikut.

Deretan Nama Sungai yang Ada di NTT

Sungai Benanain

Sungai Benanain

Sungai Benanain merupakan sebuah sungai yang terletak di Pulau Timor bagian barat, dan menjadi sungai terpanjang sekaligus terbesar di sana. Yang mana panjang Sungai Benanain mencapai 132 kilometer. Secara administratif berada di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Malaka.

Hulu sungainya berasal dari Gunung Mutis, kemudian mengalir ke tenggara dan bermuara ke Laut Timor. Daerah aliran Sungai (DAS) Benanain menjadi DAS yang terluas di Provinsi Nusa Tenggara Timur, mencapai 3.158 kilometer persegi. Memiliki karakteristik fluktuasi debit yang ekstrim, sungai ini kerap mengalami banjir besar setiap tahunnya.

Sungai Noel Mina

Sungai Noel Mina

Noel Mina adalah nama sungai di NTT yang tergabung dalam empat sungai besar di kawasan cagar alam Mutis, di bagian barat laut Pulau Timor, bersama dengan Sungai Benanain. Sungai dengan panjang 100 kilometer tersebut menjadi salah satu sungai utama di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Sungainya mengalir di wilayah barat daya pulau Timor yang memiliki iklim sabana. Curah hujan rata rata tahunannya adalah 1.760 mm, dengan Januari sebagai bulan yang mempunyai curah hujan tertinggi. Sementara curah hujan terendah biasanya terjadi pada bulan September.

Sungai Noel Besi

Sungai Noel BESI

Selain Noel Mina, ada pula Sungai Noel Besi yang termasuk empat sungai besar di kawasan cagar alam Mutis. Sungai ini berlokasi di sebelah utara Oehoso, mengalir di Pulau Timor bagian barat dan membentuk bagian berbatasan antara Timor Barat, Oecusse, dan eksklave Timor Leste.

Mata air Sungai Noel Besi berasal dari pegunungan Timor Barat, Oelvab. Sungainya terbentuk dari beberapa anak sungai. Setelah terjadi penyatuan dari anak anak sungai tersebut, aliran ke utara melalui pegunungan pun terbentuk. Oelvab mengalir ke arah timur laut dan bergabung beberapa kilometer dengan dua sungai lainnya.

Sungai Noel Fael

Sungai Noel Fael

Satu lagi sungai yang tergabung sebagai empat sungai besar di kawasan cagar alam Mutis bersama dengan Noel Besi, Noel Mina, dan Benanain, yaitu Sungai Noel Fael. Sungai ini memiliki hulu yang terletak di Desa Nuapin, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Dan menjadi salah satu water catchment area atau daerah tangkapan air yang vital bagi Pulau Timor.

Sungai Aesesa

Sungai Aesesa

Nama sungai di NTT berikutnya yaitu Sungai Aesesa yang bermuara ke laut Flores. Sungai dengan panjang sekitar 87 kilometer tersebut mengalir dari barat daya ke timur laut, memiliki hulu di Gunung Ine Lika. DAS Aesesa mempunyai luas mencapai 1.230 kilometer persegi dengan bentuk bulat yang meliputi Kabupaten Ngada dan Nagekeo.

Di Kabupaten Ngada, tepatnya di sekitar Bajawa yang dekat dengan hulu, Sungai Aesesa dikenal pula dengan nama Sungai Wae Woki. Penduduk sekitar memanfaatkannya untuk sumber daya pertanian. Yang mana airnya mengalir ke lahan seluas kurang lebih 6.452 hektar dengan debit air rata rata 14,69 meter kubik per detik.

Sungai Kambaniru

Sungai Kambaniru

Sungai Kambaniru adalah sungai yang ada di Pulau Sumba. Nama sungai di NTT satu ini mempunyai panjang sekitar 118 kilometer, mengalir dari selatan ke utara dan melintasi 9 kecamatan. Hulunya terletak di Gunung Wanggameti yang secara administratif masuk wilayah Desa Wangga Meti, bermuara ke Laut Sawu yang ada di perbatasan Desa Mauhau dengan Kelurahan Kawangu.

Sungai Kambaniru merupakan sungai periodik dengan debit air yang besar pada musim penghujan dan mengecil pada musim kemarau, namun tidak sepenuhnya kering. Bahkan sungai sering meluap dan menggenangi pemukiman penduduk pada musim penghujan. Khususnya pada area yang belum dilindungi oleh prasarana banjir seperti tanggul dan pintu air.

Sungai Wanokaka

Sungai Wanokaka

Selanjutnya ada Sungai Wanokaka di Kabupaten Sumba Tengah. Panjang sungai kurang lebih 80 kilometer, mengalir dari timur ke barat dan berbelok ke selatan untuk bermuara di Samudra Hindia. Hulunya sendiri berada di perbukitan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru. Sungai seperti Labariri, Kerimaraga, Lakaraha, Katamawai, Waikejelung, dan Kihi adalah anak sungai yang yang bermuara di Sungai Wanokaka.

Sungai Wae Wera

Sungai Wae Wera

Di Pulau Flores, bisa ditemukan nama sungai di NTT yaitu Wae Wera. Sungai ini mempunyai arus yang cukup deras pada musim hujan. Sehingga arusnya pun dapat mengancam kerusakan Jembatan Wae Wera yang ada di Kelurahan Nanga Baras, Sambi Rampas. Umumnya curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari, sehingga diperlukan antisipasi dari penduduk sekitar.

Itu dia beberapa sungai besar yang ada di daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kebanyakan dari sungai di NTT ini adalah jenis ephemeral yang debit airnya berasal dari air hujan. Melihat bahwa curah hujan di Indonesia termasuk cukup tinggi, tidak heran apabila sebagian sungai di NTT pun meluap pada musim hujan. Sehingga dibutuhkan prasarana banjir di berbagai titik.

Postingan lainnya:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *