Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai provinsi paling toleran di Indonesia. Semangat toleransi ini berakar dari kebudayaan NTT yang selalu bersikap welcome kepada masyarakat setempat maupun pendatang melalui tradisi ciuman hidung khas masyarakat NTT. Tidak heran bila NTT sering dipelesetkan menjadi Nusa Tempat Toleransi.
Salah satu bentuk penerimaan masyarakat NTT adalah cium hidung. Tradisi ini merupakan sebuah keunikan khas masyarakat NTT. Ketika berkunjung ke NTT, khususnya di beberapa daerah seperti Timor, Sumba, dan Sabu, maka anda akan akan diterima dengan ciuman hidung. Terdengar aneh, tetapi jangan heran dengan ciuman hidung, karena itu merupakan bentuk salam dan penerimaan masyarakat setempat yang menganggap siapapun sebagai bagian dari keluarga mereka.
Menurut beberapa cerita orang tua di daerah NTT, konon tradisi cium hidung sudah berlangsung sejak jaman dahulu oleh nenek moyang orang Timor, Sumba, dan Sabu. Tradisi ini bahkan masih terjaga hingga hari ini.
Mungkin banyak orang khususnya masyarakat NTT berpikir bahwa ciuman hidung hanya merupakan tradisi khas NTT. Ternyata hal tersebut salah.
Selain NTT – Indonesia, terdapat tiga Negara di dunia yang juga memiliki Tradisi cium hidung. Negara-negara tersebut adalah Alaska di Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Selandia Baru.
Buat orang-orang Inuit yang tinggal di Alaska, salam Kunik atau yang juga dikenal sebagai Eskimo kiss adalah hal yang biasa dilakuin ke pasangan dan keluarga. Caranya hampir sama kayak Hongi, yaitu hidung saling bersentuhan dan ditambah dengan sentuhan pada bibir bagian atas. Trus yang bikin lebih unik, kalo lo ngelakuin Kunik sambil sedikit mengendus-ngendus, tandanya lo lagi mengungkapkan kasih sayang gitu.
Selandia Baru pun demikian. Tradisi cium hidung sudah menjadi bagian dari tadisi mereka sejak lampau. Fakta tersebut dapat disaksikan saat Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), pada Senin (19/032018) berkunjung ke Selandia Baru. Jokowi berkenalan dengan Kaumatua, Piri Sciascia setelah diterima oleh sekretaris resmi Gubernur Jenderal Selandia Baru, Gregory Baughen. Kaumatua merupakan sebutan bagi tetua suku Maori, yang merupakan penduduk asli Selandia Baru. Saat itulah terjadi cium hidung antara Piri Sciascia dan Jokowi. (Emild Kadju/NBC – Dari berbagai sumber)