Mengulik Pulau Batik NTT

Mengulik Pulau Batik NTT – Area Terluar Indonesia Di Laut Sawu

Berbicara mengenai pesona pulau di NTT, pasti kerap dikaitkan dengan wisata bahari, pantai, dan alam yang masih alami. Namun tak semua pulau yang ada di NTT nusa tenggara timur memiliki potensi dan prioritas wisata. Seperti Pulau Batik NTT atau pulau Batek, yang ternyata dinyatakan tidak berpenghuni. Bahkan hanya untuk TNI. Berikut info seputar pulau Batek.

Lokasi Pulau Batik

Pulau batik, batek, atau orang setempat sebut dengan Fatu Sinai adalah salah satu bagian dari deretan pulau terluar dan berada di lepas pantai laut Sawu. Bisa dikatakan lokasinya berada di perbatasan antara kabupaten kupang NTT dan Timor Leste. Ukurannya tak terlalu luas, yakni sekitar 0.1 km saja. Karena lokasi terluar itu pula, Pulau ini bisa dikatakan bukan untuk wisata.

Beberapa Fakta Dari Pulau Batik

Beberapa Fakta Dari Pulau Batik

1. Salah Satu Pulau Tidak Berpenghuni

Pada dasarnya pulau Batek memang masuk dalam pulau tidak berpenghuni. Hal ini karena berbagai faktor. Salah satunya adalah lokasi, yang tak hanya jauh dari pemukiman utama, namun juga dengan area perbatasan. Bahkan, lanskap pulau ini pun tidak mendukung kebutuhan tempat tinggal karena fisiknya penuh dengan tebing terjal yang sulit untuk diakses.

2. Kondisi Geografis Membatasi Fasilitas

Jika digambarkan, pulau kecil ini memiliki bentuk utama berupa mesa. Yang mana berarti pulau dengan tebing terjal, tinggi, dan sebagian kecil areanya landai. Akses untuk mencapai pulau Batik NTT pun harus melalui tebing yang mengharuskan mendaki tembok alami setinggi 8-10 meter di atas permukaan laut.

Lautan sekitarnya pun memiliki rata rata kedalaman 72 m. Area landai pun ditutupi lahan dengan semak belukar dan lahan terbuka yang terbatas. Belum lagi dengan kondisi tebung dan lereng terjal, alhasil menyulitkan pembangunan fasilitas. Satu satunya sarana yang tersedia adalah tempat tinggal penjaga mercusuar berupa dua unit rumah.

3. Dihuni Oleh TNI

Karena lokasi yang berada di perbatasan negara dan terluar, maka Indonesia menempatkan sejumlah personel TNI untuk mengawal pulau Batek. Disebutkan tugas dari TNI yang tinggal di Pulau ini adalah menjaga keamanan pulau terluar dan operasional perbatasan. Sayangnya, keterbatasan fasilitas dan akses menjadi kendala tersendiri.

Disebutkan perlu waktu sekitar satu jam untuk menyeberang ke pulau batek dengan menggunakan perahu karet. Semua kebutuhan pun didapat dari wilayah kecamatan Amfoang, yang memaksa personel garda depan TNI untuk menyeberang demi mendapat kebutuhan air minum dan lain sebagainya.

4. Bukan Dan Tidak Menjadi Prioritas Destinasi Wisata

Kondisi alami dan ragam ekosistem bawah laut Pulau Batik NTT sebenarnya menjadi pemikat tujuan wisata. Namun pemerintah lokal kabupaten Kupang tidak memprioritaskan destinasi wisata. Hal tersebut karena pemerintah memusatkan pembangunan di sektor lain yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.

Jika dilihat dari potensi dan arah pengembangan pulau, maka sebagian besar prioritas sebagai pagar kedaulatan wilayah NKRI. Yang mana lebih berfokus pada penjagaan eksistensi pulau. Alhasil, fasilitas yang diupayakan lebih untuk kebutuhan pos TNI AL di Pulau Batek. Yang mana ditujukan untuk mengoptimalkan penjagaan pulau tersebut.

5. Memiliki Ekosistem Terumbu Karang Yang Beragam

Dibalik pemahaman akan pulau yang memiliki sengketa dan area yang kurang menguntungkan terdapat surga bahari. Pulau batek yang tidak berpenghuni memberi jaminan alam alami dan asri yang belum terjamah oleh manusia. Keindahan alamnya pun mencakup ekosistem terumbu karang melimpah dengan berbagai jenis ikan.

Pulau ini bisa dikatakan menyembunyikan sumberdaya terumbu karang yang berkesan lepas. Populasi ikan dan ekosistem alamnya pun mencakup berbagai jenis ikan karang dan ikan hias layaknya Pocillopora sp, Acropora sp, dan lain sebagainya. Bahkan area ini pun menjadi tempat penyu bertelur dan geografis alami untuk sumber daya perikanan dengan potensi yang besar.

6. Berbatasan Langsung Dengan Timor Leste

Pulau Batek yang berada di Kabupaten Kupang ini berada di titik yang berbatasan langung dengan wilayah kantung Timor Timur atau juga disebut dengan Oecusse. Meski demikian, secara administratif pulau ini masih ada di jarak 5 mil dari tanjung Batuanyo dan masuk di desa Netemenanu utama. Alhasil, masih dalam cakupan kawasan nusantara.

7. Sempat diklaim Timor Leste

Sebagai pulau terluar yang sangat dekat dengan Timor Timor, Pulau batik NTT pun sempat diklaim oleh negara sebelah. Hal ini karena lokasinya yang dekat dengan Oecusse. Hal yang sama pun sempat terjadi pada pulau terluar lainnya seperti Pulau Mengudu yang dekat dengan perairan Australia. Hal ini pun membuat pemerintah membangun mercusuar dan menunjukkan aktivitas nyata di pulau tersebut.

Bisa dikatakan pulau batik atau pulau batek adalah area yang memiliki potensi wisata sangat terbatas. Terlepas dari berbagai keindahan alam dan potensi perikanannya, lokasi pulau berada di area terluar dan berbatasan dengan negara tetangga. Alhasil, prioritas dan fungsi utama pembangunan ditekankan untuk aktivitas TNI guna menjaga keamanan pulau.

Postingan yang membahas Pulau di NTT :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *