Mengenal Keistimewaan Kain Adat Sabu NTT dan Fungsinya

Mengenal Keistimewaan Kain Adat Sabu NTT dan Fungsinya

Nusa Tenggara Timur atau NTT adalah provinsi di Indonesia yang berada di bagian timur dengan kebudayaan yang khas. Walaupun luas provinsi ini tidak begitu luas, namun ternyata menyimpan banyak kebudayaan yang menarik untuk diulik, seperti kain adat NTT. Berikut adalah beberapa keunikan dari kain adat sabu NTT yang belakangan ini terkenal digunakan.

5 Fakta Menarik Tentang Kain Adat Sabu

5 Fakta Menarik Tentang Kain Adat Sabu

1. Dipilih oleh presiden Jokowi

Baju adat NTT belakangan menjadi perbincangan karena dipilih untuk digunkan oleh presiden Jokowi pada satu perhelatan acara penting. Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat NTT ini pada acara Sidang Tahunan MPR RI di tahun 2020. Acara yang digelar di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta ini berhasil menarik publik.

Baju adat yang digunakan presiden Jokowi ini tepatnya adalah pakaian adat dari Pulau Sabu NTT. Baju adat yang menggunakan bahan kain tenun asli memang terlihat elegan dan akan cocok dipadukan dengan baju lainnya. Kain tenun akan digunakan untuk menutupi bagian dada dan juga akan digunakan untuk melilit pinggang atau sarung.

Tidak hanya itu, namun baju adat NTT ini akan dilengkapi dengan penggunaan aksesoris khas NTT. Aksesoris yang digunakan ini aalah sabuk yang dikenakan di pinggang dengan bahan dasar warna emas. Aksesoris ini akan membuatnya tampak semakin mewah dan elegan dengan motif kain tenun adat NTT yang juga terkesan senada.

2. Terkesan elegan dengan warna dasar gelap

Untuk menggunakan kain adat sabu NTT, maka akan dipadukan dengan kemeja polos yang akan dikenakan di bagian dalamnya. Sehingga biasanya akan dipilih kemeja polos warna hitan yang akan melengkapi pakaian adat ini. Perpaduan antara pakaian adat dan modern ini akan sangat cocok dan malah akan membuat penggunanya semakin elegan.

Salah satu ciri khas kain tenun yang berasal dari NTT ini adalah warna dasarnya yang cenderung lebih gelap. Rata rata warna dasar yang digunakan untuk bahan kain tenun khas NTT ini antara lain adalah hitam, cokelat hingga merah tua. Hal ini kemudian akan bisa disesuaikan cantik dengan menggunakan aksesoris berbahan emas.

3. Aksesoris khas berbentuk tiga tiang

Suku Sabu adalah salah satu suku yang menetap di Nusa Tenggara Timur. Lebih tepatnya, suku ini tinggal di Pulai Rai Hawu atau sering juga disebut dengan Pulau Sabu. Pulau Sabu ini sendiri sudah masuk dalam wilayah Kabupaten Kupang. Sehingga bisa dikatakan bahwa suku ini adalah salah satu suku yang memang sudah ada sejak lama di pulau ini.

Tidak hanya bahan kain tenun yang digunakan, namun ciri khas lainnya dari baju adat Suku Sabu di NTT ini adalah terletak pada aksesorisnya. Penggunaan aksesoris ini akan menambah lengkap penampilan pakaian adat NTT yang akan dikenakan. Beberapa jenis aksesoris yang digunakan antara lain seperti mahkota tiga tiang.

Mahkota ini akan dibuat dengan bahan emas yang mambuat kain adat sabu NTT ini tampak elegan. Selain itu, akan ada juga kalung multisalak, sabuk berkantong, perhiasan leher atau yang sering juga disebut dengan habas dan kemudian ada juga sepasang gelang emas. Selain itu, ciri khas baju adat ini juga terletak pada selendang yang disampirkan di bahu.

4. Ciri budaya dari Pulau Sabu Raijua

Pakaian adat NTT dari Suku Sabu ini masih banyak dan sering digunakan di berbagai acar adat hingga saat ini. Banyak upacara adat dan berbagai acara resmi masih menggunakan baju adat berupa kain tenun ini hingga saat ini. Penduduk suku Sabu akan diwajibkan untuk menggunakan sarung atau selimut dengan kain tenun ini saat mengikuti prosesi adat.

Pada Pulau Sabu sendiri akan ada beberapa kampung adat yang menetap disana. Kampung adat tersebut antara lain adalah sseperti kampung adat Kudji Ratu di Sabu Timur dan kampung adat  Namata. Kain tenun khas Sabu ini dikenal dengan nama Sabunya Ei yang artinya sarung, Higi yang artinya selimut, Naleda yang artinya selendang tenun.

5. Cara mambuat kain tenun pakaian adat Sabu

Satu lagi yang menarik dari pakaian adat NTT, yaitu cara pembuatan kain tenunnya. Kain tenun Sabu khas NTT ini akan dibuat motifnya dengan menggunakan benang yang direntangkan. Kmeudian benang tersebut akan diikat sesuai dengan motif yang diinginkan setelah terlebih dahulu dilumuri lilin.

Warna khas yang banyak digunakan antara lain adalah warna biru, warna hitam yang diambil dari racikan nila, warna merah yang akan diambil dari mengkudu dan yang terakhir warna kuning yang akan diambil dari kunyit. Pilihan motif yang cantik ditambah bahan pewarna alami yang digunakan akan membuat kain adat sabu NTT ini tampak elegan.

Itu dia sekilas tentang NTT dan beragam kain adatnya. Unik dan menariknya kebudayaan asli Indonesia harus tetap dilestarikan hingga generasi selanjutnya. Sehingga dengan mengenal kebudayaan lewat rumah adat seperti ini tidak hanya akan menambah wawasan anda namun juga akan membuat lebih mencintai kebudayaan asli Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *