Mendalami Makna Tari Bolelebo NTT

Mendalami Makna Tari Bolelebo NTT yang Digunakan untuk Penyambutan Tamu

Setiap tarian pastinya menyimpan fungsi dan kegunaannya masing masing. Begitu hal yang dengan tari Bolelebo NTT yang berkembang di kawasan Flores. Banyak keunikan yang tersimpan dari tarian yang satu ini yang menjadi ciri khasnya. Untuk bisa mengetahui lebih banyak informasinya maka simak ulasan berikut tentang tari tradisional Bolelebo dari NTT ini.

Mengenal Tari Tradisional Bolelebo

Seperti yang diketahui bahwa tari tradisional merupakan suatu bentuk kebudayaan yang masih dilestarikan hingga sekarang. Setiap gerakan dan juga atribut yang digunakan juga pastinya dapat menggambarkan serta mendeskripsikan tentang daerah setempat. Hal tersebut juga dapat ditemukan pada tarian NTT yang sangat unik dan penuh keberagaman.

Terdapat jenis tarian yang dibawakan secara tunggal, berpasangan, kelompok atau bahkan tarian yang dibawakan bersama dengan barisan penonton sehingga ditarikan secara bersama. Kawasan Nusa Tenggara Timur terbagi dalam beberapa pulau dimana diantaranya adalah Flores, Sumba, Komodo, Timor Alor, Palu, Rore dan juga Lembata yang lokasinya tersebar.

Setiap daerah memiliki tarian tradisional yang berbeda dengan keunikannya masing masing. Selain itu, anda juga akan bisa menemukan jenis kebudayaan lain seperti dari bentuk rumah daerah dan juga pakaian. Namun hal yang menjadi daya tarik utamanya yaitu pada tarian tradisionalnya. Anda bisa menemukan tari tradisional Flores yang bernama tari bolelebo.

Tari Bolelebo NTT ini diartikan sebagai salah satu kebudayaan dari masyarakat Flores. Jenis tarian ini umumnya akan dibawakan untuk menyambut tamu yang datang. Dalam proses pertunjukannya, tarian ini dibawakan oleh penari laki laki dan perempuan. Para penari akan dilengkapi dengan sebuah atribut yang menjadi ciri khasnya yaitu menggunakan baju adat suku Rote.

Tarian NTT ini juga diiringi dengan sebuah lagu daerah yang berjudul Bolelebo. Lirik lagu tersebut berisi tentang ungkapan rasa kerinduan yang merantau di kampung halamannya. Jika diartikan secara keseluruhan, tarian ini menceritakan tentang rasa cinta masyarakat Flores dengan tanah air atau kampung halamannya ketika sedang merantau ke luar daerah.

Namun seiring dengan perkembanganya, tarian ini juga dikenalkan kepada wisatawan sebagai bentuk tarian penyambutan pagi tamu penting kenegaraan dan juga wisatawan yang datang ke kawasan Flores. Dapat dikatakan bahwa tarian yang satu ini merupakan daya tarik bagi turis internasional yang datang ke pulau dengan penuh keeksotisan pemandangan ini.

Setiap penari dari tari Bolelebo NTT ini akan dilengkapi dengan properti berupa tongkat panjang yang akan dimainkan dalam pertunjukan.  Anda perlu menyaksikan tarian yang satu ini saat datang ke flores. Selain memahami tarian ini, anda juga bisa memahami bagaimana bentuk dari busana atau baju adat dari suku rote. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Karakteristik Baju Adat Suku Rote

Karakteristik Baju Adat Suku Rote

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan beragam budaya. Bahkan di sebuah pulau pun terdapat banyak budaya yang berbeda. Selain makanan, bahasa, dan pakaian adat yang sering digunakan dan masih banyak ciri khas yang berkaitan dengan perbedaan budaya. Selain itu, pakaian adat NTT khususnya Suku Rote memiliki ciri khas tersendiri.

Ciri khas pakaian adat Suku Rote yaitu dengan penggunaan kain tenun tampak yang berasal dari Ti’i Langga. Selain itu, Suku Rote juga sering memakai Ti’i Langga, atau topi, yang melengkapi dan menjadi ciri khas pakaian adat Rote yang terkenal itu. Bahan topi terdiri dari daun lontar yang dikeringkan. Topi ini memiliki ciri yang menyerupai topi khas Mexico.

Hal yang satu ini tentu saja unik karena daun lontar dapat berubah dari kekuningan menjadi coklat saat daunnya mengering. Topi yang dibuat dari daun lontar akan lebih awet dengan bentuk yang unik serta menarik. Bagian dari pakaian adat NTT Rote, topi khas ini sering dikenakan pada beberapa upacara penting dan juga pada tarian Bolelebo NTT.

Kostum Rote tersebut telah mewakili berbagai kostum daerah di provinsi NTT. Keunikan dari desain pakaian adat Rote membuat mereka terlihat seperti ciri khas pakaian daerah NTT. Pertama, masyarakat membuat pakaian khasnya dari serat kayu. Namun seiring berjalannya waktu, bahan yang digunakan untuk membuat pakaian adat Rote adalah berbahan katun.

Masyarakat mendapatkan kapas ini dengan cara menanamnya sendiri di pekarangan atau taman sekitar rumah. Proses pembuatan baju adat Rote yang indah ini dilakukan dengan memetik kapas tua dan kemudian dibersihkan dari bijinya. Kapas murni digulung dan dipintal menjadi benang tenun sebelum akhirnya digunakan sebagai kostum tari Bolelebo NTT.

Proses pembuatan tenun tersebut dilakukan secara sederhana sehingga membutuhkan proses yang panjang dna memakan waktu lama. Penggunaan baju adat tersebut menjadi salah satu ciri khas yang identik dengan tarian Bolelebo. Selain itu, wisatawan juga dapat berkesempatan menikmati tarian ini sambil menyanyikan lagu pengiring Bolelebo.

Artikel lain tentang tari di NTT:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *