Nama Alat Musik NTT

Mengenal Nama Nama Alat Musik NTT, Salah Satunya Sasando yang Begitu Khas!

Alat musik diduga sudah ada sejak kehadiran homo sapiens atau sekitar 180.000-100.000 tahun lalu. Tidak heran apabila di berbagai daerah dapat ditemukan alat musik tradisional. Di Indonesia sendiri, setiap suku bangsa mempunyai alat musik daerah yang khas, termasuk daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun nama nama alat musik NTT yang begitu khas adalah sebagai berikut.

Nama Alat Musik Tradisional NTT

1. Sasando

Sasando

Sasando merupakan salah satu alat musik tradisional dari Nusa Tenggara Timur yang sudah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia. Alat musik ini diketahui berasal dari Pulau Rote. Nama sasando sendiri berasal dari bahasa Rote ‘sasandu’, artinya alat yang berbunyi atau bergetar. Sebab sasando berupa alat musik petik yang dapat dimainkan layaknya harpa,

Jumlah senarnya bervariasi, sekitar 25 hingga 58 buah dan dimainkan dengan cara dipetik menggunakan kedua tangan. Umumnya sasando dibuat dari bambu sebagai tempat beresonansi, serta terdapat bantalan kayu yang mengelilingi untuk menahan senar. Biasanya alat musik tersebut dipakai untuk mengiringi nyanyian maupun tarian tradisional.

2. Sowito

Sowito

Nama alat musik NTT bukan hanya sasando. Lebih dari itu, ada pula yang dikenal dengan nama sowito. Alat musik berupa seruas bambu yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan sebatang kayu. Kayu yang digunakan biasanya seukuran jari dengan panjang 30 cm. Dimana setiap ruas bambu sowito mampu menghasilkan satu jenis nada berbeda.

3. Heo

Heo

Heo merupakan alat musik khas dari Suku Dawan Timor yang terbuat dari kayu dengan empat buah dawai. Cara memainkannya yaitu dengan digesek menggunakan alat mirip busur yang dibuat dari ekor kuda, persis seperti memainkan biola. Biasanya heo dimainkan secara solo sebagai pengiring dalam pagelaran pentas seni.

4. Ketadu Mara

Ketadu Mara

Dikenal pula dengan sebutan juk, ketadu mara adalah alat musik petik terbuat dari kayu yang dilengkapi dengan talir senar. Dilihat dari bentuknya tersebut, bisa dibilang bahwa ini merupakan gitar tradisional khas Nusa Tenggara Timur. Nama alat musik NTT tersebut sering ditemukan dalam beberapa kesenian daerah. Biasanya dipakai untuk mengiringi nyanyian daerah ataupun tarian.

Masyarakat setempat konon percaya bahwa suara petikan dari ketadu mara mampu mengajak cicak turut bernyanyi dan berdendang. Selain itu suaranya juga digemari oleh sosok makhluk halus. Kekuatan yang dahsyat tersebut membuat ketadu mara sering dimainkan guna memikat perasaan seorang wanita.

5. Foy Doa

Foy Doa

Foy doa adalah sebuah alat musik yang berasal dari Kabupaten Ngada, Flores. Berupa alat musik tiup dengan bentuk serupa dengan suling, namun terdiri dari dua atau lebih buluh yang disatukan. Sehingga foy doa sering juga disebut dengan nama suling ganda oleh masyarakat. Dahulu, konon foy doa dimainkan sendiri disertai syair syair kehidupan. Namun sejak tahun 1958 mulai dimainkan dengan alat musik lainnya.

6. Foy Pay

Foy Pay

Nama alat musik NTT satu ini mirip dengan sebelumnya, karena foy pay memang serupa dengan foy doa, yang mana cara memainkannya dengan ditiup. Namun ukuran foy pay cenderung lebih panjang dan bentuknya mirip angka empat. Terdapat tangga nada do, re, mi, fa, sol pada foy pay yang membuat suaranya merdu. Biasanya warga menggunakan foy pay untuk iringan lagu lagu tandak dan acara adat.

7. Knobe Khabetas

Knobe Khabetas

Apabila melihat knobe khabetas secara sekilas, mungkin tidak ada yang akan menyangka bahwa ini merupakan alat musik tiup. Pasalnya knobe khabetas memiliki bentuk melengkung dengan tali busur yang serupa dengan busur panah. Adapun cara memainkannya adalah dengan meletakkan salah satu ujung di bibir kemudian ditiup, sementara tali busur dipetik dengan jari tangan.

8. Prere

Prere

Prere berupa seruas bambu kecil dengan panjang sekitar 15 cm berdiameter sebesar pensil, yang mampu menghasilkan nada nada dasar seperti do dan re. Pada bagian atas diberi lubang sebagai tempat tiup, sementara bagian bawah dibiarkan tanpa lubang. Biasanya prere dimainkan bersama dengan gong gendang untuk mengiringi permainan pencak silat khas NTT.

9. Kediding

Kediding

Kediding merupakan nama alat musik NTT yang tepatnya berasal dari Alor. Masyarakat Alor sendiri sering membawanya saat bekerja di ladang atau sawah, untuk mengusir kantuk ketika lelah bekerja. Yang mana kediding dimainkan dengan cara dipetik, terdapat tiga buah senar yang direntangkan pada bagian kanan dan kiri lubang resonansi.

10. Gong Waning

Gong Waning

Alat musuik tradisional dari NTT berikutnya yaitu gong waning. Alat musik ini tepatnya berasal dari Kabupaten Sikka, Flores, dan dimainkan oleh delapan orang sekaligus. Pada zaman dulu, permainan gong sikka hanya dilakukan untuk upacara adat dan menyambut tamu. Namun sekarang lebih fleksibel, karena berbagai perlombaan yang digelar sering terdengar diiringi oleh alunan musik dari gong waning.

Itu dia beberapa nama alat musik tradisional dari Nusa Tenggara Timur. Sangat beragam sekali bukan ? Ada yang dipetik, ditiup, sampai dipukul, sehingga nada yang dihasilkan pun tentunya berbeda beda. Sebagai generasi penerus bangsa, tentu masyarakat sekarang perlu  melestarikan berbagai alat musik ini. Caranya yaitu dimulai dengan mengenali masing masing alat musik tersebut terlebih dahulu.

Baca juga artikel lainnya tentang Nama-nama di NTT:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *