Mengenal Sejarah Musalaki Sebagai Rumah Adat Flores NTT

Mengenal Sejarah Musalaki Sebagai Rumah Adat Flores NTT

Ketika datang ke Nusa Tenggara Timur, pengunjung tidak hanya bisa menemukan satu jenis rumah adat. Namun yang tidak kalah unik dan menarik untuk dikupas yaitu rumah adat Musalaki. Kira kira apa yang membuat rumah adat Flores NTT yang satu ini terlihat unik? Untuk bisa lebih mengenal dan mengetahuinya, maka ikuti ulasan berikut ini hingga tuntas.

Daya Tarik Rumah Adat Musalaki

Daya Tarik Rumah Adat Musalaki

Memiliki Gaya Arsitektur Menarik

Secara arsitektur, konsep bangunan Rumah Adat Musalaki memang sangat unik. Rumah adat ini terbagi menjadi dua bagian utama yaitu struktur bangunan bawah dan bangunan atas. Jika diperhatikan lebih seksama, rumah Musalaki ini berbentuk persegi panjang dengan atap yang menjulang, melambangkan lambang persatuan dengan Sang Pencipta.

Rumah adat khas kawasan Rote ini berkonsep rumah panggung dengan tinggi tiang yang rendah yaitu kurang lebih 40-80 sentimeter di atas tanah. Model rumah gaya ini dirancang agar lantai rumah tidak basah atau lembab karena terdapat sirkulasi udara di bagian bawah. Dengan konsep rumah seperti ini maka akan membuat sirkulasi udara lebih lancar.

Dibuat dengan Material Kayu

Rumah adat yang satu ini dibuat dengan menggunakan bahan material kayu dengan bagian atap berbentuk persegi panjang. Bagian atap tersebut nantinya akan diikat dengan menggunakan alang alang. Serat ijuk akan disusun dengan menggunakan pola menyilang dari bagian bawah ke atas. Bagian atas atap dari rumah ini disebut dengan Ate Ubu.

Jika dilihat dan diperhatikan sekitar, bentuk atap rumah adat Flores NTT ini menyerupai Layar Perahu. Bentuk tersebut dibuat karena dilatarbelakangi oleh adanya cerita bahwa nenek moyang suku Ende Lio suka menggunakan perahu. Dengan begitu maka terbentuklah atap rumah yang berbentuk layar perahu tersebut. Itulah keunikan dari rumah satu ini.

Tangga Pada Pintu Masuk

Untuk mencapai rumah ini, wisatawan perlu menaiki tangga yang ada di pintu masuk. Di area depan terdapat area ruang tamu yang dikenal dengan nama balai. Seperti halnya rumah panggung tradisional lainnya, rumah adat Musalaki memiliki pondasi yang tidak ditanam di tanah. Batu-batu lonjong yang disusun secara vertikal digunakan untuk pondasi bangunan.

Tiang-tiang batu ini biasa disebut dengan Leke Lewu atau artinya tiang-tiang berbentuk kolom. Pondasi ini sangat fleksibel terutama sangat kuat dan juga tahan gempa. Kemudian makam para leluhur biasanya berada di taman depan rumah. Meskipun kebanyakan orang beragama Katolik, mereka tetap menyembah arwah nenek moyang yang telah mendahului.

Lambang Provinsi Nusa Tenggara Timur

Saat wisatawan datang berkunjung ke NTT, banyak dijumpai rumah adat tradisional di sana. Pasalnya, rumah adat Musalaki sudah menjadi simbol provinsi Nusa Tenggara Timur. Dan hingga saat ini, desain Rumah Adat Musalaki masih dijadikan salah satu acuan desain utama untuk bangunan pemerintahan seperti kantor kecamatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dengan begitu, anda akan bisa dengan cepat memahami dan menyadari bahwa rumah tersebut merupakan rumah adat Musaki yang ada di Nusa tenggara Timur. Pengunjung juga bisa menjelajahi keunikan yang tersimpan pada rumah adat lainnya untuk lebih mengenal keunikan di Indonesia atau lebih utamanya di kawasan wisata Nusa Tenggara Timur.

Makna Bangunan

Daya tarik bangunan atau rumah adat yang ada di Nusa Tenggara timur ini terletak pada makna bangunannya. Jika dilihat dari namanya, kata Musalaki berasal dari bahasa Ende Lio dengan kata Musa dan Laki. Kata Mosa dapat diartikan sebagai Kepala atau Ketua. Kemudian di sisi lainnya, kata Laki dalam bahasa Ende Lio dapat diartikan sebagai suku atau adat.

Dengan begitu maka nama rumah adat ini dapat diartikan sebagai tempat tinggal bagi para ketua atau tokoh adat yang ada di suku Ende Lio. Pada zaman dahulu, desain rumah ini hanya digunakan oleh beberapa kepala suku saja yang ada di Nusa Tenggara Timur. Jadi tidak banyak bisa ditemukan untuk dijadikan sebagai hunian masyarakat di kawasan Flores, NTT.

Selain digunakan untuk tempat tinggal atau hunian, rumah adat ini juga digunakan sebagai lokasi upacara adat, diskusi, ritual dan berbagai jenis kegiatan adat lainnya yang dilakukan oleh masyarakat. Banyak mana yang tersimpan dari keindahan bentuk arsitektur bangunan rumah adat Flores NTT ini. Anda bisa melihat unsur arsitekturnya yang digunakan di beberapa kantor NTT.

Banyak keunikan yang bisa ditemukan dari rumah adat yang satu ini. Dulunya, rumah ini hanya dimiliki oleh ketua adat atau suku yang ada di Nusa Tenggara Timur. Itulah mengapa beberapa kantor masih menggunakan ornamen atau bentuk bangunan yang serupa dengan Musalaki ini. Untuk lebih jelasnya, yuk datang dan lihat langsung pesona rumah adat Musalaki.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *